Jika memperhatikan kondisi akhir - akhir ini, sudah tampak tanda - tanda mendekati zaman akhir. Kejahatan, perzinaan, huru hara, pembunuhan, jumlah penduduk wanita sudah lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki dan masih banyak lagi yang terjadi. Anak-anak remaja sudah banyak yang tidak peduli lagi dengan tata krama, sopan santun dan perilaku yang berdasarkan norma-norma susila, bahkan pernah ada hasil survey disuatu kota lebih dari 80% remaja tingkat SLTA sudah pernah melakukan hubungan seksual. Perkembangan teknologi memang sangat besar pengaruhnya terhadap peradaban kawula muda. Dengan alasan mengikuti mode, trend dan apalah mereka merasa lebih gagah, lebih modis, lebih trendi, lebih gaul dan sebagainya apabila mereka bisa mengikuti perkembangan peradaban dunia sekarang.
Sebagaimana Rasulullohi s.a.w telah bersabda dalam suatu Hadist yang diriwayatkan oleh Thobroni yang artinya "TIDAK DATANG SUATU TAHUN KECUALI TAHUN YANG AKAN DATANG ITU LEBIH JELEK DARI PADA TAHUN SEBELUMNYA"
Kalau kita memperhatikan perkembangan dunia dilihat dari urusan keduniaan memang semakin hari semakin meningkat, teknologi semakin maju akan tetapi jika dilihat dari mata akherat sudah jelas semakin merosot. Dulu sopan santun, tata krama masih selalu ditanamkan pada generasi muda, sekarang orang tuapun sudah banyak yang tidak peduli pada pendidikan budi pekerti anak-anaknya. Mereka lebih mengutamakan pendidikan yang bersifat duniawi, mereka takut kalau - kalau anaknya tidak mendapat pendidikan yang baik dan pekerjaan yang bisa meningkatkan taraf ekonomi keluarga. Mereka lupa bahwa budi pekerti yang luhur itu sampai kapanpun masih diperlukan. Setinggi apapun pendidikan anak, sepandai apapun mereka akan tetapi jika mereka tidak punya budi pekerti yang luhur, tidak punya keimanan dan pegangan hidup yang kuat, maka pendidikan yang tinggi, kedudukan yang baik, kekayaan yang berlimpah bukan jaminan bagi mereka bisa merasakan kebahagiaan hidup.
Kita perhatikan keadaan masyarakat disekitar kita, banyak orang pandai, berkedudukan tinggi serta taraf hidup yang lebih baik dari pada masyarakat sekitarnya, tetapi karena tidak mempunyai dasar pendidikan agama yang kuat, keimanannya lemah, tidak punya budi pekerti yang luhur demi mengejar kehidupan dunia saja, mereka rela mengorbankan nama baiknya, nama baik keluarganya dengan melukan pelanggaran hukum, melakukan korupsi atau perbuatan apa saja yang bertentangan dengan kebenaran.
Kebahagiaan tidak bisa diukur dari materi dunia. Kenyataannya memang demikian bukan? Dilingkungan masyarakat kita masih banyak orang yang taraf hidupnya dibawah rata-rata, ekonominya pas-pasan atau bahkan lebih jelek lagi akan tetapi dalam keluarga masih bisa hidup rukun berdampingan dan bersosial dengan masyarakat sekitarnya. Dalam keluarganya tercipta hubungan yang harmonis, setiap hari bisa kumpul dengan seluruh anggota keluarga walaupun hanya bisa menikmati kehidupan apa adanya.
Kita perhatikan lagi, kehidupan para kaum kaya, para selebritis dan sederajatnya, dengan kehidupannya yang serba glamour, tingkat ekonominya berlebihan tetapi kehidupan rumah tangganya berantakan, kawin cerai sudah hal biasa, selingkuh maah perbuatan nikmat. Saking nikmatnya berzina, ada diantara mereka yang bilang lebih baik kumpul kebo asal sama senangnya dari pada resmi berumah tangga tetapi tidak rukun dan bahagia. Itu adalah kata-kata orang yang hanya mengejar kebahagiaan sesaat, mereka belum tahu kebahagiaan yang hakiki disisi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Minum-minuman keras dan narkoba sekarang sudah menjalar sampai di pelosok-pelosok di seluruh bumi pertiwi. Sekarang narkoba sudah benar-benar mengancam jiwa generasi bangsa. Semakin banyak orang yang menentang keberadaan narkoba namun semakin banyak pula orang-orang yang berusaha menyebarkan virus-virus narkoba, dengan kelihaiannya mereka bisa membuat orang - orang tak berdaya. Bahkan ada berita dimedia masa menyebutkan bahwa Indonesia adalah pengexport ganja mutu terbaik dan terbesar ke 5 di dunia. Satu-satunya jalan terbaik untuk menghindari narkoba adalah dengan cara pencegahan sejak dini pada generasi penerus kita. Sejak kecil anak-anak kita beri pengarahan dan pendidikan tentang bahanya mengkonsumsi narkoba baik terhadap jasmani maupun rohani mereka. Kita junjung nilai - nilai luhur bangsa kita, kita tegakkan budi pekerti luhur, kita tegakkan sendi-sendi agama, kita budayakan sopan santun dan tata krama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, kita tanamkan pada diri generasi penerus kita untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya agar terhindar dari indah dan gemerlapnya dunia yang serba menggoda.
Sekarang keadaan sudah serba terbalik. Sekarang tuntunan lebih cenderung jadi tontonan namun tontonan menjadi tuntunan. Sebagai contoh. Sekarang jarang orang islam yang membaca dan memperdalam Alqur'an dan Al hadist padahal mereka tahu bahwa pedoman utama bagi orang islam adalah Alqur'an dan Al hadist. Tetapi kalau hal-hal urusan dunia mereka hebat-hebat. Sekarang kawula muda lebih mengidolakan para selebritis dari pada mengidolakan para penuntun agama. Setiap gerak langkah mereka selalu diikuti dengan dalih trend masa kini, inilah anak gaul. Padahal mereka tidak tahu kalau perbuatan yang mereka ikuti itu kurang pantas untuk dikerjakan. Ini juga sebagai akibat mengikuti budaya asing yang mereka kebanyakan tidak punya pedoman agama, tidak punya norma-norma susila. Dulu orang punya rambut merah malu, sekarang justru orang bangga jika rambutnya dicat pirang, merah atau warna apa saja. Mereka menganggap dirinya orang gaul mengikuti trend masa kini dan sebagainya, tidak peduli apakah dia pantas jika rambutnya dicat apa tidak yang penting ngetrend. Memang dalam ajaran agama islam mengecat rambut selain cat hitam diperbolekan, akan tetapi perlu kita lihat dulu apa motivasinya. Sekarang banyak lelaki yang pakai anting hanya karena mengikuti apa yang dilakukan orang-orang yang diidolakan, tidak pandang apakah pantas atau tidak yang penting mengikuti trend masa kini. Sekarang kalau orang laki-laki keluar rumah lebih senang berpakaian rapi, menutup aurat tapi sekarang wanita ke luar rumah mengumbar aurat sudah hal biasa. Wanita jalan-jalan di Mall pakai celana pendek, kaos lengan pendek yang ketat sudah biasa bahkan mungkin dia bangga karena akan menjadi pusat perhatian orang banyak terutama kaum lelaki, mungkin dia mau menunjukkan bahwa dirinya cantik, seksi atau apalah hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma agama. Dulu orang berpacaran malu-malu sekarang berduaan di tempat keramian sudah hal biasa. Mereka bilang gue gue lu lu masa bodoh yang penting aku enjoy. Dulu laki-laki dengan perempuan yang bukan suami istri jalan bergandengan, bermesraan di tempat umum tidak berani, sekarang laki-laki dengan perempuan yang bukan mahrom berciuman ditempat umum dianggap biasa. Padahal itu adalah adat istiadat atau budaya barat yang tidak punya norma-norma agama. Kalau kita sebagai orang islam jelas itu perbuatan yang dilarang apalagi sampai berzina. Dalam suati Hadist yang diriwayatkan ....... Nabi Muhammad S.A.W bersabda : "SEORANG LAKI-LAKI YANG MELETAKKAN TANGANNYA DI KULIT WANITA YANG TIDAK HALAL BAGINYA (BUKAN MAHROM) ITU LEBIH BAIK BAGINYA JIKA KEPALANYA DIPAKU DENGAN PAKU BAJA". Maksudnya siksa yang akan dihadapi orang yang melakukan pelanggaran tersebut yaitu memegang wanita yang bukan mahromnya, apalagi menciumnya itu siksanya lebih berat dari pada jika kepalanya dipaku dengan paku baja. Itulah budi daya setan dalam menggoda anak Adam.
Semua kondisi di atas sudah menunjukkan bahwa saat ini sudah mendekati zaman akhir sebagaimana sabna Rosulullah s.a.w di bawah ini.
"NISCAYA AKAN DATANG SUNGGUH PADA MANUSIA SUATU ZAMAN DIMANA SESEORANG SUDAH TIDAK PEDULI LAGI DARI MANA DIA MENDAPATKAN HARTA, APAKAH DARI BARANG HALAL (DENGAN CARA YANG HALAL) ATAU DARI BARANG HAROM (DENGAN CARA YANG HAROM)" H.R. Bukhori Kitabul buyu'
"ANAS BERKATA MAUKAH AKU BERCERITA PADA KALIAN YANG SETELAH INI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG AKAN BERCERITA? AKU TELAH MENDENGAR SABDA ROSULULLAH S.A.W : TERMASUK TANDA-TANDA DATANGNYA KIAMAT ADALAH JIKA ILMU (AGAMA) TELAH DIANGKAT DAN LAHIRLAH KEBODOHAN DAN TERSEBAR LUAS PERZINAAN DAN DIMINUM ARAK DAN BANYAK ORANG LAKI-LAKI YANG MENINGGAL DAN BANYAK ORANG WANITA SEHINGGA PERBANDINGAN PENDUDUK ANTARA LAKI-LAKI DENGAN WANITA ADALAH 1 : 50" H.R. Muslim Kitabul Ilmi.
Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapi perkembangan jaman yang sudah rusak ini dan apa tujuan hidup kita. Kalau tujuan hidup kita sebatas kebahagiaan dunia maka perbuatan - perbuatan semacam itulah yang pantas dikerjakan, tetapi kalau kita punya tujuan hidup yang lebih baik di hari akhir, menghendaki keridloan Alloh, menghendaki masuk surga dan selamat dari neraka, maka pantas kita untuk menghindari perbuatan-perbuatan itu.
Mudah-mudahan artikel ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Klaten 27 Maret 2008
BOMIN
082136509989
boim65@gmaiil.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar